Dia mengatakan, melihat dua striker kondang itu mencetak jadi pemicu Beto untuk langsung mengambil bola, bermain, dan ingin merasakan atmosfer saat bola berhasil dilesakkan ke jala lawan. Dari sana, keputusan untuk menjadi seorang striker muncul.
"Waktu kecil ketika saya bermain dengan teman-teman di pinggir jalan, saya selalu fokus mencetak gol. Apalagi waktu timnas Brasil main ada Romario atau Ronaldo dan mereka berhasil cetak gol, itu jadi inspirasi kita untuk ambil bola langsung main dua lawan dua dan ingin cetak gol seperti mereka. Mencetak gol membuat kita merasa antusias sebagai pemain maupun untuk yang sedang menonton," kata dia seperti dilansir laman resmi klub Persis Solo.
Lebih lanjut, Beto mengaku sangat mengidolakan CR Flamengo. Beto kecil mengikuti jejak sang ayah yang mendukung tim sama. Sampai saat ini, dia selalu meluangkan waktu subuh, pagi, atau malam untuk menonton klub kesayangannya tersebut bermain.
"Di Brasil saya suka Flamengo. Tadi sebelum ke sini saya menonton Flamengo di Copa Libertadores dan menang 4-1 lawan Olimpia. Pokoknya di sini kalau subuh, pagi, atau malam saya selalu nonton Flamengo, klub favorit saya sejak kecil," terangnya.
"Dulu mereka punya Zico yang sukses di Jepang. Waktu itu dia (Zico) memakai nomor 10 saat ayah saya mendukung Flamengo dan saya pun ikut mendukung. Kemarin Flamengo kalah lawan Liverpool di final (Club World Cup 2019), aduh saya sampai menangis karena Flamengo tim yang ada di darahku," pungkasnya mengakhiri.
0 Komentar