Manajer Manchester City, Josep Guardiola, menolak menyalahkan barisan pertahanan timnya terkait kekalahan 1-3 dari AS Monaco pada pertandingan legkedua babak 16 besar Liga Champions di Stade Louis II, Rabu (15/3/2017).
"Masalah Manchester City bukan di lini pertahanan. Problem kami adalah tidak bermain bagus pada babak pertama," kata Josep Guardiola seperti dilansir dari ESPN
"Seharusnya penyerang lebih agresif, tetapi mereka tidak melakukannya di pertandingan krusial seperti ini," tutur pelatih asal Spanyol itu.
Manchester City gagal mempertahankan keunggulan 5-3 dari legpertama. Meski agregat kedua tim sama kuat 6-6, Manchester City tersisih karena kalah dalam hal agresivitas gol tandang.
Tersisihnya Man City menandai kegagalan Guardiola melangkah ke semifinal Liga Champions untuk pertama kali sejak melatih.
Kekalahan juara Premier League musim 2013-2014 itu tidak lepas dari gol cepat Kylian Mbappe. Pertandingan baru berjalan delapan menit ketika Mbappe membobol gawang Willy Caballero.
Pada babak kedua, Leroy Sane dkk bermain lebih bagus, tetapi hanya sanggup mencetak satu gol pada menit ke-71.
"Kami lebih banyak memenangi penguasaan bola dan AS Monaco tidak bisa menciptakan peluang satu pun. Selisih penampilan kami pada babak pertama dan kedua terlalu jauh, tetapi kami akan belajar dari pengalaman ini," tutur Pep Guardiola.
Menurut WhoScored, jumlah tembakan yang dilepas AS Monaco dan Man City hanya beda tipis, yaitu 8 banding 6. Hanya, Monaco lebih efektif mengonversikan peluang mereka menjadi tiga gol, sementara Man City cuma bisa membuat satu gol.
Guardiola pun memastikan tidak akan mengubah taktiknya setelah kekalahan tersebut.
"Saya akan mencoba lagi untuk memenangi Liga Champions bersama Manchester City. Kalau kami bermain seperti penampilan di babak kedua, itu sudah cukup buat kami juara," ujarnya.
Tantangan Manchester City berlanjut pada akhir pekan ini. Mereka akan menjamu Liverpool yang belum sekali pun kalah dari tim di posisi enam besar pada musim ini.
0 Komentar